Thursday, January 5, 2012

Pada Web Tunas Hijau

Eco Class Di SMAN 9, Mading Lingkungan & GENJO Di SMA Trimurti

Surabaya- Tidak tanggung-tanggung, dalam upaya menanamkan kepedulian lingkungan hidup kepada seluruh siswa, SMA Trimurti menyediakan jam belajar khusus untuk lingkungan hidup. Selama 90 menit seminggu sekali, siswa belajar mengenai lingkungan hidup. “Kelas 10 tema pembelajarannya tentang pengelolaan limbah cair, kelas 11 tentang pengelolaan sampah di sekolah dan kelas 12 belajar mendaur ulang sampah,” tutur Kepala SMA Trimurti Mudjiono.

Seluruh bidang study juga diminta berpartisipasi dengan menyisipkan pengetahuan lingkungan hidup di dalamnya. Mudjiono juga menyampaikan targetnya untuk mempunyai sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.

Pot tanaman dari kaleng bekas di SMA Trimurti

Tidak hanya mempunyai jam belajar khusus, SMA Trimurti juga mempunyai program lain yang dibuat kader lingkungan. Program kader lingkungan tersebut mengajak partisipasi seluruh siswa, salah satunya taman TOGA. “Seluruh kelas kami ajak untuk membawa tanaman TOGA dan budidaya sansivera di sekolah,” kata Magita Novita Sari, siswa ketua kader lingkungan hidup.

Menurut Magita, setelah ini mereka beserta seluruh perwakilan kelas akan mensensus jumlah dan data seputar tanaman TOGA yang di sekolah. Bila ada kekurangan, maka mereka akan menambahkan koleksinya. Pemanfaatan merupakan langkah berikutnya bila semua koleksinya sudah banyak. Jamu tradisional merupakan target pertama yang ingin dicapai dari pemanfaatan TOGA.

Hasil daur ulang sampah non organik di SMA Trmurti

Sosialisasi melalui mading lingkungan merupakan salah satu program unggulan SMA Trimurti. Untuk kebutuhan kertas bahan mading, mereka memanfaatkan kertas daur ulang. “Setiap minggunya kami berhasil membuat kertas daur ulang dari kertas bekas sebanyak sekitar 77 lembar,” terang siswa kader lingkungan Hizkia Rudy.

Disamping itu, kader lingkungan membuat sebuah komunitas peduli lingkungan SMA Trimurti di situs jejaring sosial facebook. Mereka memberi nama Trimurti GENJO. GENJO adalah kepanjangan dari Gerakan Ijo (hijau). Hal ini mereka gunakan untuk bersosialisasi cinta lingkungan setiap saat, agar suara peduli lingkungan selalu bergema di telinga warga SMA Trimurti.

Tanaman di setiap kelas bagian program Eco Class di SMAN 9

Jika di SMA Trimurti ada bidangstudy lingkungan hidup, maka beda lagi di SMA Negeri 9. Kompetisi kebersihan antar kelas menjadi program unggulannya. Program tersebut disebut Eco Class oleh kader lingkungan. “Tujuannya memotivasi anak-anak didik kami, makanya kami terus mengadakan lomba kebersihan antar kelas,” tutur guru pembina lingkungan Heruwati.

Heruwati juga menambahkan bahwa penilaiannya kelas peduli lingkungan meliputi penghijauan dan pemilahan sampah. Setiap satu bulan sekali diumumkan kelas paling peduli lingkungan. Setelah itu, kelas-kelas buruk atau kurang peduli lingkungan akan menerima teguran dari kepala sekolah.

Perawatan tanaman di SMAN 9

Program pengurangan sampah plastik mulai berjalan dengan penggunaan air galon. Setiap kelas mempunyai air galon sendiri-sendiri. Setiap siswa juga disarankan untuk membawa gelas atau botol minuman sendiri. “Kami diminta membawa gelas minum sendiri dari rumah selain mengurangi sampah plastik dapat juga menghemat uang,” ungkap siswa kader lingkungan Cholid Imami.

Kepala SMAN 9 Hari juga terus menyampaikan dukungannya terhadap program pengurangan sampah plastik di sekolah. Saat upacara bendera, kepala sekolah dan guru-guru lainnya yang menjadi pembina upacara juga menyampaikan kiat-kiat peduli lingkungan hidup kepada seluruh warga sekolah.

Taman-taman kelas mempercantik kondisi lingkungan sekolah. Setiap kelas terdapat minimal 10 tanaman yang bermacam-macam jenisnya. Suasana lingkungan di dalam kelas terlihat jelas nuansa hijaunya. “Ini bisa mendukung kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, karena hijau membuat setiap mata yang memandang jadi fresh,” terang Heruwati. Bahkan setiap guru berkomitmen, jika kelas keadaannya tidak ada tanamannya atau mati dan kotor, maka guru-guru tidak akan mau mengajar.

Surabaya Eco School 2011 adalah program lingkungan hidup berkelanjutan untuk sekolah-sekolah di Surabaya. Program yang memadukan kompetisi, pembinaan dan pemantauan ini diselenggarakan oleh pemerintah kota Surabaya dan Tunas Hijau. Surabaya Eco School didukung oleh PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PDAM Surabaya, ASUS, PPS Teflon Paint Protection, PT. Dharma Lautan Utama dan Perum Jasa Tirta I.(1man)

free counters
 
;